Breakout Room: Ajak Murid Lebih Aktif dengan Diskusi

Breakout Room: Ajak Murid Lebih Aktif dengan Diskusi

Di sekolah diskusi menjadi salah satu kegiatan untuk mengasah penalaran murid terhadap pemahaman materi atau penyelesaian masalah. Biasanya diskusi dilakukan dengan mengelompokkan murid menjadi beberapa tim kecil agar keterampilan dan keberanian murid dalam menyampaikan pendapat ikut berkembang. Namun, bagaimana jadinya jika diskusi dilakukan saat pembelajaran jarak jauh? Apakah masih memungkinkan untuk membuat kelompok diskusi murid? Tenang, bagi para pengajar saya punya sedikit tips agar metode diskusi saat pembelajaran dalam jaringan (daring) tetap bisa terlaksana.

Pengalaman mengajar Fisika di Kelas Live, menginspirasi saya sebisa mungkin membuat murid aktif berpendapat dan bertanya ketika kelas berlangsung. Selain dapat menciptakan suasana kelas jadi lebih interaktif, adanya interaksi dengan murid bisa menjadi tolak ukur bagi guru dalam menentukan apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai secara maksimal atau belum. Sayangnya, saya masih menjumpai murid yang pasif dan enggan untuk sekedar bertanya maupun berpendapat saat kelas berlangsung. Suasana kelas yang ramai menjadi salah satu penyebabnya ketika saya coba amati. Lingkup forum kelas yang terlalu besar juga membuat murid malu dan mengurungkan kembali niat untuk berpendapat atau bertanya tentang materi yang belum mereka pahami.

Hal tersebut membuat saya berinisiatif untuk membagi murid menjadi 2 kelompok kecil yaitu Tim A dan Tim B. Pembentukan kelompok dengan jumlah murid yang sudah terbagi ini bertujuan supaya mereka lebih leluasa dan berani untuk bertanya serta mengajukan pendapat. Namun, bagaimana cara melakukannya jika menggunakan aplikasi Zoom saat proses belajar mengajar secara daring? Zoom memiliki sebuah fitur breakout room yang memungkinkan sebuah meeting room memiliki ruang tambahan pada satu sesi yang sama. Hal tersebut mirip seperti saat guru membagi murid menjadi beberapa kelompok di kelas.

Cara menggunakan Fitur Breakout Rooms

  1. Pastikan pengaturan breakout room di akun Zoom sudah diaktifkan
  • Masuk ke zoom.us/profile melalui browser
  • Pilih Settings
  • Aktifkan breakout room seperti pada gambar di bawah ini
Fitur breakout room telah diaktifkan

2. Buka aplikasi Zoom melalui desktop, buat pertemuan/kelas dengan memilih New Meeting

Membuat dan memulai pertemuan baru

3. Fitur breakout room otomatis akan muncul ketika sudah diaktifkan. Pilih Breakout Rooms

Fitur Breakout Rooms

4. Tentukan berapa jumlah ruangan yang akan dibuat, kemudian pilih cara bagaimana partisipan dapat masuk ke ruangan tersebut. Ada 3 opsi yang dapat dipilih:

  • Assign automatically: Zoom akan menentukan dan membagi partisipan secara acak untuk masuk ke ruangan-ruangan yang telah tersedia.
  • Assign manually: Pengguna dapat memilih partisipan secara manual untuk memasuki ruangan yang tersedia.
  • Let participants choose room: Partisipan dapat memilih sendiri ruangan yang tersedia.

5. Klik create, breakout room berhasil dibuat dan siap untuk digunakan.

Implementasi Breakout Room untuk Diskusi Kelas

Saya bersama Kak Tita mencoba mengimplementasikan fitur breakout room agar murid dapat berdiskusi saat Kelas Live Fisika. Saat itu topik pembahasannya adalah studi kasus penghitungan rekening listrik dari konsep materi tentang Transmisi Energi Listrik yang dibawakan oleh Kak Tita.

Pembagian ke dalam kelompok kecil ini mendapat respon baik dari murid-murid. Beberapa dari mereka yang selama ini hanya berpartisipasi melalui kolom komentar menjadi lebih berani untuk mengeluarkan pendapatnya dengan mengaktifkan microphone saat diskusi.

Penasaran bagaimana saya menerapkannya di dalam kelas? Simak langkah-langkah berikut, ya.

1. Di awal kelas, murid diminta untuk memilih salah satu dari dua pilihan yang telah disediakan oleh pengajar. Kemudian kelompok akan ditentukan berdasarkan pilihan mereka.

Contoh yang saya lakukan dengan mengajukan pertanyaan supaya lebih interaktif:

"CoFriends lebih suka pakai kipas angin atau AC nih kalau cuaca sedang panas?"

Murid yang memilih kipas angin akan dikelompokkan menjadi Tim A dan yang memilih AC menjadi Tim B.

2. Lalu, guru melanjutkan dengan pemaparan konsep transmisi energi listrik dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan menghitung rekening listrik kepada semua murid.

3. Guru menyiapkan 2 studi kasus yang berbeda sebagai bahan diskusi untuk masing-masing tim.

Contoh studi kasus untuk Tim A dan Tim B

4. Kemudian, guru memisahkan ruang diskusi antara Tim A dan Tim B dengan menggunakan fitur breakout room yang tersedia di aplikasi Zoom. Tim A akan berada di ruang utama, sedangkan Tim B akan berada di breakout room.

5. Guru memberikan waktu pada setiap kelompok untuk melakukan diskusi di ruangan masing-masing. Kemudian setelah waktu habis, setiap tim akan mempresentasikan hasil dari diskusi yang telah mereka lakukan.

Untuk lebih jelasnya, cek cuplikan video berikut dari masing-masing tim

Tim A saat melakukan diskusi
Tim B saat melakukan presentasi hasil diskusi

Menarik untuk dicoba bukan? Sedikit tips dari saya, saat berdiskusi pastikan untuk melakukan manajemen waktu dengan baik. Berikan batas waktu untuk kembali ke ruang utama. Terkadang saat diskusi waktu terasa berjalan cepat. Bahkan tak jarang topik dan pembahasan menjadi melebar. Hindari terlalu lama berada di breakout room yang dapat menyebabkan waktu pembelajaran menjadi kurang efektif.

Selamat mencoba!


Tentang Penulis

Alisha Luthfiya merupakan Guru Juara Fisika dengan pengalaman mengajar 2 tahun. Lulusan S1 Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini pernah bergabung sebagain tim paduan suara Soprano dan menjadi penyiar radio VOB-Belitung.