Specific Sign: Satu Langkah Sederhana Membuat Kelas Lebih Kondusif
Semakin nyaman dan menyenangkan proses belajar, maka semakin besar pula kemungkinan murid memahami materi yang diajarkan. Namun, pertanyaan ini masih muncul dari sebagian pengajar,
"Bagaimana membuat kondisi kelas yang nyaman dan menyenangkan?"
Di beberapa artikel sebelumnya, ada berbagai inspirasi aktivitas pembelajaran dan cara-cara ampuh untuk membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif bagi murid. Tetapi bagaimana jadinya jika yang terjadi adalah sebaliknya? Seperti adanya murid yang terlalu aktif sehingga membuat kelas menjadi kurang kondusif?
Keaktifan murid adalah salah satu aspek yang kami lihat di Kelas Live, yaitu murid menyalakan microphone saat pembelajaran berlangsung. Dengan begitu, murid dan guru bisa berkomunikasi dua arah. Keaktifan ini juga sangat mempengaruhi suasana kelas. Jika dilakukan di waktu yang tepat, suasana kelas bisa menjadi lebih hidup dan terjalin interaksi yang baik satu sama lain. Namun sebaliknya, jika dilakukan di waktu yang salah, keaktifan ini justru dapat membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif dan mengganggu proses pembelajaran.
Contohnya, ketika guru sedang menjelaskan materi dan konsep ada murid yang memotong penjelasan guru karena sudah mempelajari materi terlebih dahulu dan merasa sanggup untuk menjelaskannya ke teman-teman yang lain. Di satu sisi, hal ini bisa jadi sebuah hal yang positif karena murid memiliki inisiatif dan berani menyampaikan pendapatnya meski caranya bisa jadi belum tepat. Ketika hal ini terjadi berulang kali, suasana kelas menjadi kurang nyaman karena seolah murid mendominasi proses belajar serta tidak memberikan kesempatan pada murid-murid lainnya untuk menikmati proses belajar.
Suasana belajar yang kondusif perlu untuk dijaga dan dibangun oleh pengajar karena ini adalah salah satu faktor penunjang fokus belajar murid dan efektivitas guru dalam mengajar. Penting bagi guru untuk bisa membaca dan memahami situasi yang terjadi di kelas agar tercipta lingkungan yang mendukung untuk belajar. Untuk itu, guru perlu memahami bagaimana kondisi sosial dan emosional murid-muridnya sehingga ketika akan menentukan strategi yang tepat tidak sampai menyinggung perasaan mereka.
Saya mencoba menerapkan satu langkah sederhana untuk mengatasi masalah tersebut. Saya membuat aturan tambahan di kelas yang disebut dengan Specific Sign. Aturan ini berisi beberapa tanda khusus dengan ikon yang berisikan arahan yang perlu dilakukan oleh murid. Ikon akan diletakkan di pojok setiap slide bahan ajar dengan tujuan memberikan kesempatan pada semua murid untuk berpartisipasi aktif secara tertib.
Ketiga ikon ini saya gunakan untuk setiap slide dengan masing-masing penjelasannya sebagai berikut.
- Mode Fokus = Ikon penanda bagi murid untuk membuat suasana kelas yang tenang sehingga mereka bisa mengerjakan soal dengan fokus tanpa gangguan. Apabila murid merasa kesulitan saat mengerjakan soal, mereka tetap bisa bertanya kepada Mentor melalui kolom chat.
- Mode Diam = Ikon penanda bahwa guru sedang menjelaskan materi atau konsep sehingga murid diminta untuk mendengarkan dan memahami terlebih dahulu sampai diperbolehkan untuk bertanya.
- Mode Bertanya = Ikon penanda bagi murid untuk bertanya atau berdiskusi. Murid diperbolehkan untuk berpartisipasi aktif dengan menyalakan microphone ataupun melalui kolom chat.
Dalam penerapannya, murid-murid perlu waktu beradaptasi dengan aturan specific sign. Setelah dua kali pertemuan di kelas, mereka sudah mulai terbiasa dengan aturan tambahan ini. Suasana kelas pun menjadi lebih kondusif akibat siswa yang aktif tetapi juga tertib.