• Kimia
  • Kimia Organik Kelas 11 SMA
  • Minyak Bumi
  • Dampak Pembakaran Bahan Bakar dan Cara Megatasinya

Video solusi : Teks 3 TEKNOLOGI PENGANGKAPAN DAN PENYIMPANAN KARBON Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Bahan bakar ini dapat menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke atmosfer sebgaai sisa pembakaran. Karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer memiliki dampak negatif terhadap iklim global. konsentrasi CO2 pada lapisan atmosfer menunjukan tren kenaikan dalam kurun waktu lebih dari 100 tahun terakhir. Tren kenaikan konsentrasi CO2 ini berbanding lurus dengan tren kenaikan suhu global rata-rata bumi seperti yang ditunjukan pada gambar 1. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi tepat yang dapat mengurangi konsentrasi CO2 secara signifikan. Gambar 1. Tren kenaikan konsentrasi CO2 dan suhu rata-rata bumi sejak tahun 1880 Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi, terdapat beberapa strategi untuk mengurangi jumlah CO2 yang dilepaskan ke atmosfer, salah satunya adalah dengan mengganti bahan bakar fosil dengan biofuels. Bahan bakar fosil berasal dari organisme lama yang telah mati di dalam tanah yang terpendam beratus-ratus tahun yang lalu, sedangkan biofuels berasal dari tumbuhan yang hidup. Strategi lain untuk mengurangi emisi CO2 adalah menggunakan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CSS). Metode CSS sangat cocok untuk diterapkan pada skala industri yang menghasilkan pembuangan limbah CO2 dalam jumlah besar. Di dalam metode ini, CO2 tidak dibuang secara langsung ke lapisan atmosfer, akan tetapi disalurkan melalui pipa untuk diinjeksikan ke dalam lapisan bumi (gambar 2). Tujuannya agar CO2 terperangkap di dalam rongga-rongga pori batuan dalam waktu yang cukup lama, ratusan bahkan ribuan tahun. Gambar 2. Skema metode CSS Metode CSS ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. CO2 ditangkap dari penghasil CO2 yang besar seperti pembangkit listrik berbahan fosil. 2. Pemindahan CO2. Emisi CO2 dikompresi menjadi cair. 3. Penyimpanan CO2. Tempat penyimpanan paling praktis untuk menyimpan emisi karbon dalam jumlah banyak biasanya reservoir minyak atau gas yang sudah tua. 4. Monitoring/pemantauan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran CO2 dari tempat penyimpanan. Mengingat urgensi penanggulangan gas rumah kaca semakin mendesak, alternatif pengembangan CSS ternyata tidak sampai pada metode itu saja. Terdapat juga pengembangan CSS biologi. Konsep CSS mikrobiologi dikembangkan dengan manfaat mikroalga, dalam penelitian laboratorium mikroalga terbukti dapat menyerap 60.000 ppm karbon dioksida per harinya. Meskipun begitu, tetap saja dalam pelaksanaannya diperlukan pengembangan mikroalga yang benar-benar tepat agar bisa melaksanakan fungsi absorpsi tersebut dengan baik. Apa tujuan dari langkah kedua pada metode CSS? ...

Sukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!